Berada dalam situasi pandemik membawa kita pada titik lemah. Namun, di sisi lain menjadi momentum berbenah dalam berbagai hal termasuk mengajarkan kita untuk meningkatkan nilai kepedulian terhadap sesama. Hal ini pula yang dimanfaatkan oleh para dermawan dan komunitas sosial mengambil peran melalui berbagai gerakan seperti gerakan berinfak, sedekah jumat, dan donasi untuk masyarakat terdampak Covid-19 dikemas semenarik mungkin sehingga mampu mengetuk pintu hati para dermawan.
Dalam Islam, nilai filantropi diwujudkan dalam beberapa bentuk seperti zakat, infak dan sedekah (ZIS). ZIS sering disandingkan, akan tetapi ketiga hal tersebut memiliki perbedaan dalam hal ketentuan pembagian, zakat pengeluarannya harus sesuai nishab dan memiliki kriteria untuk orang yang berhak menerimanya sedangkan infak dan sedekah tidak demikian, infak dan sedekah sendiri juga memiliki perbedaan dalam hal wujud materi, infak hanya sebatas materi akan tetapi sedekah memiliki cakupan lebih luas terlepas dari perbedaan tersebut ZIS menjadi jalan untuk memupuk jiwa kepedulian kepada sesama.
Zakat, infak dan sedekah seketika menjadi penyambung kasih saat pandemic baik untuk para dermawan, relawan maupun masyarakat terdampak. Lantas apa yang istimewa dengan ZIS? zakat, infak, sedekah sebuah wujud ibadah dua dimensi kehidupan, dimensi vertical(ilahiyyah) sebagai bentuk pelaksanaan perintah Allah dan dimensi horizontal (basyariyyah) yang melahirkan nilai kemanusiaan dan kebermanfaatkan kepada sesama.
Dijelaskan dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 245, dan 261-262, beberapa keutamaan orang yang senantiasa mengeluarkan ZIS, diantaranya akan mendapat perlindungan dan naungan di hari kiamat, sebagai obat penyakit jasmani dan rohani, mensucikan diri dan harta serta, melipatkan gandakan pahala para dermawan. Selain itu manfaat dan keutamaan ZIS juga dapat dirasakan dari aspek kemanusiaan terlebih di masa pandemi sekarang ini.
Baca juga: Allah Tidak Pernah Tidur, Aku Aja yang Ketiduran
Pertama, para relawan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan aksi kemanusiaan dalam membatu sesama melalui bantuan non materi seperti menjadi relawan kesehatan, pengumpulan dan pendistribusian donasi , meskipun ada lembaga tersendiri yang mengurusi hal tersebut. Namun tetap tidak menyurutkan semangat para relawan sebagaimana yang diliris oleh Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 per April 2020 terdaftar sebanyak 20 ribu relawan medis dan non medis.
Kedua, donasi yang terkumpul dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19 untuk pengadaan alat medis dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang tidak stabil akibat pandemi. Per April 2020 kurang lebh Rp.196 miliar yang terkumpul hasil dari donasi masyarakat yang diterima oleh Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Meski demikian pengumpulan dan penyaluran donasi harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tanggaung jawab sehingga mampu mewujudkan kemaslahatan umat. Kita tidak menginginkan ZIS menjadi petaka dan penyebab laknat Allah. Oleh sebab itu untuk terhindari dari kesalahan proses pengelolaan ZIS, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan ZIS.
Pengelolaan ZIS harus dibarengi dengan nilai akuntabilitas, transparansi dan tepat sasaran. Sebagaimana yang ditegaskan dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 282 bahwa setiap transaksi harus senantiasa memerhatikan secara detail bentuk pencatatan sebagai wujud pertanggungjawaban dan transfaransi kepada publik, selain itu sebagai relawan pengumpul dan pendistribusi harus memastikan dana ZIS tepat sasaran, demikian ditegaskan dalam al-Quran surah at-Taubah ayat 60 tentang rujukan gelongan yang berhak menerimanya. Jika semua di manajeman sesuai prosedur dan tuntunan agama maka kemaslahatan dapat diwujudkan.
Dengan demikian ZIS atau donasi kemanusia bisa sebuah oasis di tengah pandemik Jadikan momentum pandemi ini untuk memupuk nilai persaudaraan dan menebar manfaat untuk sesama, Allah akan menolong kepada siapa saja yang menolong agama-Nya dan tidaklah berkurang harta seseorang dengan sedekah (Riwayat Muslim : 2588).
Be First to Comment